Rabu, 22 Desember 2010

IBU "Kasih yang tak akan pernah bisa kubayar"

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas . . . . . . . . . . . .
Ibu . . . . . . . . . . . . .   ibu . . . . . . . . . . . . .

Ingin kudekap dan menangis dipangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
Lalu do'a-do'a baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas . . . . . . . . . . . . . . .
Ibu . . . . . . . . . . . . .   ibu . . . . . . . . . . . . .

Sebuah lirik dari bang Iwan...(Ibu)
di hari ini...dari segala penjuru merayakan hari ibu...
Ibu adalah wanita istimewa yang ada di kehidupan kita. Tak pernah mengharap segala imbalan atas apa yang beliau berikan. Meskipun sebagai anak, terlalu sering kita telah membuat beliau kecewa.

Beliau yang ada dalam selembar foto bersamaku adalah mamaku...
Tidak cantik...tapi senyumnya itu selalu mendamaikan aku...
Segala tutur katanya itu adalah doa untuk anak-anaknya...
Mama yang sering kali aku kecewakan dengan segala sikap dan tuturku...
Tapi tak sekalipun kudengar umpatan dari bibir beliau...
yang setiap malam beliau sering sekali terbangun...
Hanya untuk memohon pada Allah, kebaikan keluarga kami...kesuksesan anak-anaknya.
mama...wanita tangguh yang kutemui dalam kehidupanku.
mama...selalu menjadi inspirasi untuk menata kehidupanku kelak.
mama...semoga tetap menjadi ibu yang diberkahi oleh Allah dunia dan akhirat. Amin.
Salam lestari!!

Sabtu, 18 Desember 2010

Bandeng Presto Imitasi

Judul ini terinspirasi dari celoteh seorang kawan pada saat acara Dies Natalis VIII Mahadipa. Dia sangat senang menyantap jamuan makan di acara tersebut, hingga berkomentar "Em, Bandeng prestonya enak, banyak duit panitia sampai menunya bandeng presto". Hah, saya pun langsung tertawa, karena sebenarnya yang disebut bandeng presto itu adalah ikan lemuru yang digoreng dengan lumuran tepung.  Tapi dari celotehannya itu dapat menginspirasi saya untuk menulis resepnya.

"Resep Bandeng Presto Imitasi"
Bahan:
  1. Ikan lemuru
  2. Tepung Beras
  3. Tepung kanji
  4. Ketumbar
  5. Bawang putih
Cara Memasak:
  1. Ikan lemuru dibersihkan dahulu.
  2. Ketumbar dan bawang putih dihaluskan.(bumbu)
  3. Tepung beras dan tepung kanji dicampur dengan bumbu.
  4. Beri air secukupnya, jangan terlalu encer!!
  5. Masukkan ikan lemuru kedalam adonan tepung.
  6. Goreng hingga matang (warna kecoklatan).
  7. Siap dinikmati Bandeng Presto Imitasi.
Pertanyaannya, apakah kawan saya itu ngeTes apa emank dongdongdong?g bisa bedain Bandeng Presto Asli Vs Bandeng Presto Imitasi...ya setidaknya bukan dinilai dari asli atau palsunya...yang penting, panitia bisa membahagiakan undangan meski hanya dengan Bandeng Presto Imitasi nya...hehehe.
Salam Lestari!


Kamis, 16 Desember 2010

Casuarina Junghuniana " inspirasi masa depan"

Casuarina Junghuniana, nama latin dari pohon cemara gunung.
sebelum melangkah lebih mendalam tentang makna Casuarina Junghuniana, saya akan sedikit bercerita. Pertama jatuh cinta dengan cemara gunung, saat saya sedang mendaki di Peg. Argopuro tahun 2006 silam. Pertemuan perdana itu memberi saya kesan mendalam terhadapnya. Indah, hijau ,tinggi, mendamaikan, aroma terapi...itulah yang terlukis saat pertama kali bertemu.
Sampai terkadang aromanya seperti candu saja...itulah Casuarina Junghuniana.
Ada keinginan untuk membawa pohonnya di dekat rumah saya, tapi pasti dia tidak akan survive.
Dia bisa bertahan jika berada pada dataran tinggi...saya pikir mencintai tidak harus memiliki kan? jadi tidak perlu membuat dia ada di dekat kita tapi dia menderita. Lebih baik jauh dari dia, tapi melihat dia bahagia.

Casuarina Junghuniana, indah,.
hingga inspirasi masa depan pun muncul di benak saya. jikalau saya sudah menikah dan memiliki seorang anak perempuan, maka akan saya beri nama Casuarina Junghuniana...

semoga saja inspirasi itu bisa hadir dengan kebahagian-kebahagian dari alam, karena pastinya cemara gunung itu akan lebih dihargai dan dihormati jika manusia memperlakukannya dengan cinta dan kasih, bukan dengan keserekahan dengan mengutamakan egoisme...

semoga cerita ini bisa berbagi...Salam Lestari